Tulisan
kali ini merupakan kelanjutan dari tulisan sebelumnya yang berjudul Mendesain Penyuluhan Keselamatan Lalu Lintas Untuk Siswa SMK, yang mana pada
tulisan tersebut menjelaskan beberapa tahapan dalam mendesain kegiatan
penyuluhan keselamatan, mulai dari merumuskan keadaan sampai dengan merencanakan
kegiatan yang akan dilaksanakan. Nah, untuk tulisan kali ini merupakan ulasan
tentang pelaksanaan dari kegiatan penyuluhan yang telah direncanakan
sebelumnya.
Pada
hari Jumat, tanggal 11 November 2016, tim penyuluhan dari Taruna MKTJ
mendatangi kampus SMK Muhammadiyah Kramat yang berada di Jalan Garuda, Desa
Kemantran, Kabupaten Tegal pada saat kegiatan ekstrakulikuler Hizbul Wathan
akan dilaksanakan. Maksud kedatangan tersebut adalah untuk memberikan
penyuluhan kepada para siswa yang hadir pada kegiatan tersebut tentang
peraturan penggunaan helm SNI bagi para pengguna sepeda motor. Kegiatan penyuluhan
tersebut merupakan kedatangan yang kedua kalinya setelah sebelumnya pada kedatangan
yang pertama melakukan survei pendahuluan dalam rangka mengetahui kondisi di
sekitar dan di dalam lingkungan sekolah, khususnya perilaku para siswa SMK
Muhammadiyah dalam menggunakan sepeda motor. Hasil dari survei tersebut menunjukkan
bahwa para siswa masih kurang kesadaran dalam menggunakan helm SNI pada saat menghendaki
sepeda motor.
Sebelum
melaksanakan kegiatan, tim penyuluh telah mempersiapkan peralatan dan
perlengkapan yang akan dibutuhkan dalam kegiatan penyuluhan tersebut. Peralatan
yang digunakan antara lain: laptop dan LCD proyektor. Sedangkan perlengkapan
yang dibawa adalah hadiah-hadiah berupa alat-alat tulis yang akan diberikan
kepada para siswa sebagai media untuk menarik perhatian para siswa dalam mengikuti
kegiatan penyuluhan.
Tabel di bawah ini merupakan skenario yang telah direncanakan
sebelumnya.
Waktu
|
Kegiatan
|
Keterangan
|
14:00 - 14:15
|
Apel pembukaan Hisbul Wathan
|
Apel pembukaan HW yang wajib dilakukan untuk mengawali kegiatan .
|
14:15 – 14:30
|
Pre-test dan perkenalan di dalam kelas
|
Sebagai
pembuka, penyuluh memperkenalkan diri
kepada para siswa SMK Muhammadiyah Kramat sambil membagikan kuesioner pre-test
|
14:30 – 15:00
|
Pemberian materi
|
Memberikan materi tentang penggunaan helm SNI menggunakan slide powerpoint
|
15:00 – 15:15
|
Tanya
Jawab
|
Memberikan
kesempatan kepada siswa-siswi untuk bertanya perihal materi yang diberikan
|
15:15 – 15:30
|
Istirahat
|
|
15:30 – 15:45
|
Selingan
games
|
Memberikan
games tebak gambar berupa rambu
lalu lintas yang biasa ditemui di jalan sebagai materi tambahan bagi para
siswa
|
15:45 – 15:50
|
Post-test dan penutupan materi
|
Melakukan pembagian kuesioner Post-test
kemudian kegiatan penyampaian materi ditutup dengan membaca doa
|
15:50 – 16:00
|
Apel
Penutup
|
Apel
Penutup untuk mengakhiri kegiatan HW
|
Berdasarkan
skenario yang telah direncanakan, penyuluhan (pemberian materi di dalam kelas) dilaksanakan
mulai pukul 14.15 WIB, namun pengurus kegiatan Hizbul Wathan memiliki kebijakan
lain sehingga pemberian materi baru dapat dilaksanakan pada pukul 15.05. Dengan
adanya perubahan tersebut, tim penyuluh segera melakukan penyesuaian skenario
kegiatan, sehingga jadilah skenarionya menjadi seperti tabel di bawah ini.
Waktu
|
Kegiatan
|
14:00 - 14:40
|
Apel pembukaan Hizbul Wathan dan kegiatan lapangan
|
14:40 – 15:05
|
Sholat
Ashar
|
15:05 – 15:20
|
Persiapan, perkenalan dan pre-test
|
15:20 – 15:50
|
Pemberian
materi
|
15:50 – 16:00
|
Tanya Jawab
|
16:00 – 16:20
|
Selingan
games
|
16:20 – 16:30
|
Post-test dan penutupan materi
|
16:30 – 16:45
|
Apel
Penutup
|
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai pelaksanaan
kegiatan yang telah dilakukan:
Apel Pembukaan
Untuk mengawali kegiatan, dilakukan apel pembukaan yang
diikuti oleh seluruh kelas X sebagai siswa yang wajib mengikuti kegiatan Hizbul
Wathan serta 2 orang Pembina dan 10 siswa kelas XI sebagai Dewan Ambalan yang
membantu di dalam membimbing dan mengawasi peserta HW. Dalam apel tersebut,
seorang pembina menjadi pengambil apel, dalam pengarahannya pembina memberi
penjelasan mengenai kegiatan taruna yang akan dilaksanakan kepada peserta HW.
Berdasarkan rencana, apel pembukaan hanya dilakukan selama
15 menit, namun dari pembina menghendaki para siswa untuk melakukan kegiatan di
lapangan terlebih dahulu sampai dengan pukul 14.40, kemudian dilanjutkan dengan
sholat Ashar sampai dengan pukul 15.05. Setelah selesai sholat Ashar, pembina
membagi para siswa yang hadir menjadi 3 kelompok, kemudian setiap kelompok diarahkan
untuk memasuki kelas yang telah disiapkan untuk menerima materi penyuluhan. Tiga
kelompok tersebut terdiri dari dua kelompok siswa dan satu kelompok siswi
berdasarkan arahan dari pembina HW. Setiap kelompok di dalam kelas, diberi
materi oleh 1 kelompok yang terdiri dari 5 orang taruna.
Persiapan, Perkenalan dan Pre-Test
Awal
memasuki kelas dibutuhkan waktu untuk mempersiapkan peralatan dan media
penyuluhan. Persiapan dilakukan oleh dua orang, sedangkan lainnya melakukan
perkenalan dan menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan yang ada di dalam kelas.
Selain taruna, seluruh peserta di dalam ruangan juga dipersilakan untuk
memperkenalkan diri mereka masing-masing.
Di sela-sela
waktu perkenalan, dibagikan kuesioner pre-test
dibagikan kepada beberapa siswa yang dijadikan sebagai responden secara
acak. Saat membagikan kuesioner taruna juga menjelaskan bagaimana pengisian
kuesioner tersebut. Siswa sangat antusias dan serius di dalam mengisi kuesioner
yang diberikan. Skenario berjalan lancar selama pre-test dan perkenalan dari para taruna.
Pemberian Materi
Sesuai
dengan tujuan dari kegiatan penyuluhan yang telah ditentukan, yaitu meningkatkan
kesadaran para siswa tentang penggunaan helm SNI bagi pengendara sepeda motor.
Pemberian materi menggunakan media slide
powerpoint kemudian di pertengahan diberikan beberapa video.
Ruang 2 |
Ruang 3 |
Beberapa materi yang
disampaikan adalah dasar hukum penggunaan helm SNI, urgensi penggunaan helm,
desain standar helm, dan yang terakhir adalah materi mengenai risiko bahaya
tidak menggunakan helm. Berikut ini adalah gambar slide presentasi yang
digunakan dalam pemberian materi penggunaan helm SNI.
Dalam pemberian materi
mengenai risiko tidak menggunakan helm, dua video ditayangkan kepada para
siswa. Video pertama adalah tentang korban kecelakaan yang tidak mengiakan
helm, sedangkan video kedua adalah tentang korban kecelakaan yang menggunakan
helm non-SNI.
Tanya Jawab
Sesi tanya
jawab ditujukan untuk memberikan waktu kepada para siswa untuk menanyakan
hal-hal terkait dengan penggunaan helm. Dalam kegiatan ini, terlihat ekspresi keingintahuan
para siswa, namun enggan untuk mengungkapkan di depan teman-teman mereka. Dari
tiga kelas yang ada, hanya satu orang siswa yang mengajukan pertanyaan. Siswa
tersebut bertanya tentang alat keselamatan apa saja yang ada pada kendaraan
selain helm. Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, moderator memberikan
kesempatan terlebih dahulu kepada para siswa yang hadir untuk menjawab
pertanyaan dari teman mereka sendiri. Hal ini dilakukan untuk menciptakan
suasana yang interaktif, namun tidak ada respon dari siswa untuk menjawab
pertanyaan tersebut.
Partisipasi
yang minim dari para siswa dalam mengajukan pertanyaan merupakan hal yang harus
diketahui penyebabnya, apakah karena mereka sudah paham dengan materi yang
diberikan, atau justru mereka tidak paham sama sekali. Hal tersebut akan dapat
dijawab setelah melakukan evaluasi.
Selingan Games
Games atau permainan merupakan salah satu cara agar siswa
tidak merasa jenuh saat mengikuti kegiatan penyuluhan sekaligus sebagai sarana
untuk mencairkan suasana (ice breaking).
Games yang taruna berikan merupakan
games yang dapat menghibur sekaligus melihat pemahaman para siswa mengenai
materi yang telah disampaikan.
Games yang pertama adalah games pakai helm. Permainan ini
merupakan salah satu sarana untuk memberikan penghargaan kepada para siswa yang
telah menggunakan helm SNI pada saat berangkat ke sekolah. Pertama, para siswa
yang menggunakan helm diminta untuk tunjuk tangan untuk kemudian dipilih untuk
mengikuti games. Pada kegiatan tersebut ditemukan hal yang sangat menarik, dari
tiap kelas hanya 4 sampai 5 orang saja yang menggunakan helm SNI. Dengan adanya
temuan tersebut, akhirnya para siswa yang menggunakan helm diminta untuk
mengambil helm masing-masing ke dalam kelas. Selanjutnya, para siswa tersebut
diminta untuk melakukan demonstrasi penggunaan helm SNI yang baik dan benar.
Setelah demonstrasi penggunaan helm selesai, para siswa tersebut diberikan
hadiah sebagai bentuk penghargaan atas tindak disiplin yang mereka lakukan. Di
sela-sela pemberian hadiah juga diberikan arahan kepada para siswa yang belum
menggunakan helm untuk mengikuti tindakan yang dilakukan oleh teman-teman
mereka yang telah menggunakan helm.
Games kedua yang diberikan kepada para siswa adalah Games tebak
gambar rambu. Permainan ini selain sebagai sarana ice breaking juga sebagai sarana pemberian materi tambahan kepada
para siswa tentang rambu-rambu lalu lintas. Pada permainan ini, ditunjukkan
kepada para siswa dua gambar rambu yang
memiliki karakteristik yang sama, kemudian diminta salah satu dari siswa yang
hadir untuk menjelaskan arti dan perbedaan kedua rambu tersebut.
Materi-materi yang diberikan pada permainan tebak gambar
dirasa tepat diberikan, karena dari 4 pasang rambu yang ada, hanya satu pasang
rambu yang dapat dijawab dengan benar. Oleh karena itu, pada permainan ini
sekaligus dijelaskan mengenai nama, arti dan perbedaan rambu-rambu yang
ditampilkan peda para siswa.
Pada akhirnya, hadiah yang telah disiapkan masih tersisa
karena dari empat pertanyaan , hanya satu yang bisa terjawab. Untuk mengatasi
hal tersebut, diberikan permainan tambahan dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan kepada para siswa. Siswa yang mampu menjawab dengan benar
akan diberi hadiah. Pertanyaan yang diberikan merupakan pertanyaan-pertanyaan
yang bersifat mengulas kembali materi yang telah disampaikan sebelumnya. Jadi,
langkah tersebut juga berguna untuk mengetahui tingkat keberhasilan penyampaian
materi.
Post-test
dan Penutupan Materi
Pada akhir
kegiatan, kuesioner yang sama diberikan kembali kepada siswa sebagai sarana post-test. Kemudian, dilakukan penutupan
kegiatan di dalam kelas dan mengucapkan terima kasih atas segala partisipasi dan
kerja sama dari seluruh siswa.
Apel Penutup
Apel penutup dilakukan
di lapangan yang diikuti oleh seluruh peserta HW. Di dalam apel penutup
tersebut taruna sekaligus ijin berpamitan dan diakhiri dengan foto bersama.
bagus dek blognya. lanjutkan terus ya. bermanfaat sekali
BalasHapussiap, Kak. terima kasih.
Hapus