Minggu, 15 Januari 2017

Penyuluhan Penggunaan Helm SNI di SMK

Tulisan kali ini merupakan kelanjutan dari tulisan sebelumnya yang berjudul Mendesain Penyuluhan Keselamatan Lalu Lintas Untuk Siswa SMK, yang mana pada tulisan tersebut menjelaskan beberapa tahapan dalam mendesain kegiatan penyuluhan keselamatan, mulai dari merumuskan keadaan sampai dengan merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan. Nah, untuk tulisan kali ini merupakan ulasan tentang pelaksanaan dari kegiatan penyuluhan yang telah direncanakan sebelumnya.

Pada hari Jumat, tanggal 11 November 2016, tim penyuluhan dari Taruna MKTJ mendatangi kampus SMK Muhammadiyah Kramat yang berada di Jalan Garuda, Desa Kemantran, Kabupaten Tegal pada saat kegiatan ekstrakulikuler Hizbul Wathan akan dilaksanakan. Maksud kedatangan tersebut adalah untuk memberikan penyuluhan kepada para siswa yang hadir pada kegiatan tersebut tentang peraturan penggunaan helm SNI bagi para pengguna sepeda motor. Kegiatan penyuluhan tersebut merupakan kedatangan yang kedua kalinya setelah sebelumnya pada kedatangan yang pertama melakukan survei pendahuluan dalam rangka mengetahui kondisi di sekitar dan di dalam lingkungan sekolah, khususnya perilaku para siswa SMK Muhammadiyah dalam menggunakan sepeda motor. Hasil dari survei tersebut menunjukkan bahwa para siswa masih kurang kesadaran dalam menggunakan helm SNI pada saat menghendaki sepeda motor.
Sebelum melaksanakan kegiatan, tim penyuluh telah mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang akan dibutuhkan dalam kegiatan penyuluhan tersebut. Peralatan yang digunakan antara lain: laptop dan LCD proyektor. Sedangkan perlengkapan yang dibawa adalah hadiah-hadiah berupa alat-alat tulis yang akan diberikan kepada para siswa sebagai media untuk menarik perhatian para siswa dalam mengikuti kegiatan penyuluhan.

Tabel di bawah ini merupakan skenario yang telah direncanakan sebelumnya.
Waktu
Kegiatan
Keterangan
14:00 - 14:15
Apel pembukaan Hisbul Wathan
Apel pembukaan HW yang wajib dilakukan untuk mengawali kegiatan .
14:15 – 14:30
Pre-test dan perkenalan di dalam kelas
Sebagai pembuka, penyuluh  memperkenalkan diri kepada para siswa SMK Muhammadiyah Kramat sambil membagikan kuesioner pre-test
14:30 – 15:00
Pemberian materi
Memberikan materi tentang penggunaan helm SNI menggunakan slide powerpoint
15:00 – 15:15
Tanya Jawab
Memberikan kesempatan kepada siswa-siswi untuk bertanya perihal materi yang diberikan
15:15 – 15:30
Istirahat

15:30 – 15:45
Selingan games
Memberikan games tebak gambar berupa rambu lalu lintas yang biasa ditemui di jalan sebagai materi tambahan bagi para siswa
15:45 – 15:50
Post-test dan penutupan materi
Melakukan pembagian kuesioner Post-test kemudian kegiatan penyampaian materi ditutup dengan membaca doa
15:50 – 16:00
Apel Penutup
Apel Penutup untuk mengakhiri kegiatan HW

Berdasarkan skenario yang telah direncanakan, penyuluhan (pemberian materi di dalam kelas) dilaksanakan mulai pukul 14.15 WIB, namun pengurus kegiatan Hizbul Wathan memiliki kebijakan lain sehingga pemberian materi baru dapat dilaksanakan pada pukul 15.05. Dengan adanya perubahan tersebut, tim penyuluh segera melakukan penyesuaian skenario kegiatan, sehingga jadilah skenarionya menjadi seperti tabel di bawah ini.
Waktu
Kegiatan
14:00 - 14:40
Apel pembukaan Hizbul Wathan dan kegiatan lapangan
14:40 – 15:05
Sholat Ashar
15:05 – 15:20
Persiapan, perkenalan dan pre-test
15:20 – 15:50
Pemberian materi
15:50 – 16:00
Tanya Jawab
16:00 – 16:20
Selingan games
16:20 – 16:30
Post-test dan penutupan materi
16:30 – 16:45
Apel Penutup

Berikut ini merupakan penjelasan mengenai pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan:

Apel Pembukaan

Untuk mengawali kegiatan, dilakukan apel pembukaan yang diikuti oleh seluruh kelas X sebagai siswa yang wajib mengikuti kegiatan Hizbul Wathan serta 2 orang Pembina dan 10 siswa kelas XI sebagai Dewan Ambalan yang membantu di dalam membimbing dan mengawasi peserta HW. Dalam apel tersebut, seorang pembina menjadi pengambil apel, dalam pengarahannya pembina memberi penjelasan mengenai kegiatan taruna yang akan dilaksanakan kepada peserta HW.
Berdasarkan rencana, apel pembukaan hanya dilakukan selama 15 menit, namun dari pembina menghendaki para siswa untuk melakukan kegiatan di lapangan terlebih dahulu sampai dengan pukul 14.40, kemudian dilanjutkan dengan sholat Ashar sampai dengan pukul 15.05. Setelah selesai sholat Ashar, pembina membagi para siswa yang hadir menjadi 3 kelompok, kemudian setiap kelompok diarahkan untuk memasuki kelas yang telah disiapkan untuk menerima materi penyuluhan. Tiga kelompok tersebut terdiri dari dua kelompok siswa dan satu kelompok siswi berdasarkan arahan dari pembina HW. Setiap kelompok di dalam kelas, diberi materi oleh 1 kelompok yang terdiri dari 5 orang taruna.

Persiapan, Perkenalan dan Pre-Test

Awal memasuki kelas dibutuhkan waktu untuk mempersiapkan peralatan dan media penyuluhan. Persiapan dilakukan oleh dua orang, sedangkan lainnya melakukan perkenalan dan menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan yang ada di dalam kelas. Selain taruna, seluruh peserta di dalam ruangan juga dipersilakan untuk memperkenalkan diri mereka masing-masing.

Di sela-sela waktu perkenalan, dibagikan kuesioner pre-test dibagikan kepada beberapa siswa yang dijadikan sebagai responden secara acak. Saat membagikan kuesioner taruna juga menjelaskan bagaimana pengisian kuesioner tersebut. Siswa sangat antusias dan serius di dalam mengisi kuesioner yang diberikan. Skenario berjalan lancar selama pre-test dan perkenalan dari para taruna.


Pemberian Materi

Sesuai dengan tujuan dari kegiatan penyuluhan yang telah ditentukan, yaitu meningkatkan kesadaran para siswa tentang penggunaan helm SNI bagi pengendara sepeda motor. Pemberian materi menggunakan media slide powerpoint kemudian di pertengahan diberikan beberapa video.
 
Ruang 1

Ruang 2

Ruang 3

Beberapa materi yang disampaikan adalah dasar hukum penggunaan helm SNI, urgensi penggunaan helm, desain standar helm, dan yang terakhir adalah materi mengenai risiko bahaya tidak menggunakan helm. Berikut ini adalah gambar slide presentasi yang digunakan dalam pemberian materi penggunaan helm SNI.






Dalam pemberian materi mengenai risiko tidak menggunakan helm, dua video ditayangkan kepada para siswa. Video pertama adalah tentang korban kecelakaan yang tidak mengiakan helm, sedangkan video kedua adalah tentang korban kecelakaan yang menggunakan helm non-SNI.


Tanya Jawab

Sesi tanya jawab ditujukan untuk memberikan waktu kepada para siswa untuk menanyakan hal-hal terkait dengan penggunaan helm. Dalam kegiatan ini, terlihat ekspresi keingintahuan para siswa, namun enggan untuk mengungkapkan di depan teman-teman mereka. Dari tiga kelas yang ada, hanya satu orang siswa yang mengajukan pertanyaan. Siswa tersebut bertanya tentang alat keselamatan apa saja yang ada pada kendaraan selain helm. Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, moderator memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada para siswa yang hadir untuk menjawab pertanyaan dari teman mereka sendiri. Hal ini dilakukan untuk menciptakan suasana yang interaktif, namun tidak ada respon dari siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Partisipasi yang minim dari para siswa dalam mengajukan pertanyaan merupakan hal yang harus diketahui penyebabnya, apakah karena mereka sudah paham dengan materi yang diberikan, atau justru mereka tidak paham sama sekali. Hal tersebut akan dapat dijawab setelah melakukan evaluasi.

Selingan Games

Games atau permainan merupakan salah satu cara agar siswa tidak merasa jenuh saat mengikuti kegiatan penyuluhan sekaligus sebagai sarana untuk mencairkan suasana (ice breaking). Games  yang taruna berikan merupakan games yang dapat menghibur sekaligus melihat pemahaman para siswa mengenai materi yang telah disampaikan.

Games yang pertama adalah games pakai helm. Permainan ini merupakan salah satu sarana untuk memberikan penghargaan kepada para siswa yang telah menggunakan helm SNI pada saat berangkat ke sekolah. Pertama, para siswa yang menggunakan helm diminta untuk tunjuk tangan untuk kemudian dipilih untuk mengikuti games. Pada kegiatan tersebut ditemukan hal yang sangat menarik, dari tiap kelas hanya 4 sampai 5 orang saja yang menggunakan helm SNI. Dengan adanya temuan tersebut, akhirnya para siswa yang menggunakan helm diminta untuk mengambil helm masing-masing ke dalam kelas. Selanjutnya, para siswa tersebut diminta untuk melakukan demonstrasi penggunaan helm SNI yang baik dan benar. Setelah demonstrasi penggunaan helm selesai, para siswa tersebut diberikan hadiah sebagai bentuk penghargaan atas tindak disiplin yang mereka lakukan. Di sela-sela pemberian hadiah juga diberikan arahan kepada para siswa yang belum menggunakan helm untuk mengikuti tindakan yang dilakukan oleh teman-teman mereka yang telah menggunakan helm.
Games kedua yang diberikan kepada para siswa adalah Games tebak gambar rambu. Permainan ini selain sebagai sarana ice breaking juga sebagai sarana pemberian materi tambahan kepada para siswa tentang rambu-rambu lalu lintas. Pada permainan ini, ditunjukkan kepada  para siswa dua gambar rambu yang memiliki karakteristik yang sama, kemudian diminta salah satu dari siswa yang hadir untuk menjelaskan arti dan perbedaan kedua rambu tersebut.





Materi-materi yang diberikan pada permainan tebak gambar dirasa tepat diberikan, karena dari 4 pasang rambu yang ada, hanya satu pasang rambu yang dapat dijawab dengan benar. Oleh karena itu, pada permainan ini sekaligus dijelaskan mengenai nama, arti dan perbedaan rambu-rambu yang ditampilkan peda para siswa.
Pada akhirnya, hadiah yang telah disiapkan masih tersisa karena dari empat pertanyaan , hanya satu yang bisa terjawab. Untuk mengatasi hal tersebut, diberikan permainan tambahan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada para siswa. Siswa yang mampu menjawab dengan benar akan diberi hadiah. Pertanyaan yang diberikan merupakan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat mengulas kembali materi yang telah disampaikan sebelumnya. Jadi, langkah tersebut juga berguna untuk mengetahui tingkat keberhasilan penyampaian materi.

Post-test dan Penutupan Materi

Pada akhir kegiatan, kuesioner yang sama diberikan kembali kepada siswa sebagai sarana post-test. Kemudian, dilakukan penutupan kegiatan di dalam kelas dan mengucapkan terima kasih atas segala partisipasi dan kerja sama dari seluruh siswa.

Apel Penutup

Apel penutup dilakukan di lapangan yang diikuti oleh seluruh peserta HW. Di dalam apel penutup tersebut taruna sekaligus ijin berpamitan dan diakhiri dengan foto bersama.



2 komentar: