Kampanye
Pada postingan minggu
lalu, telah dijelaskan tentang kampanye keselamatan transportasi jalan beserta
tindakan-tindakan nyata yang telah dilakukan instansi-instansi terkait yang
memang memiliki kewajiban dalam hal tersebut. Kepolisian Republik Indonesia
yang menjadi leading setor di pilar
keempat, yaitu Perilaku Pengguna Jalan yang Berkeselamatan, memiliki tanggung
jawab memperbaiki perilaku pengguna jalan melalui pendidikan keselamatan
berlalu lintas, meningkatkan kualitas sistem uji surat izin mengemudi dan
penegakan hukum di jalan serta mengembangkan sistem pendataan kecelakaan lalu
lintas. Dalam pilar yang keempat ini, POLRI harus berkoordinasi dengan
instansi-instansi pemerintahan lainnya seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
Kampanye dalam rangka
membentuk perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan difokuskan pada lima
faktor risiko utama plus yang terdiri dari: helm, sabuk keselamatan, pelanggaran
batas kecepatan, mabuk, pengguna jalan rentan, dan penggunaan telepon seluler. Banyak
sudah kegiatan-kegiatan yang dilakukan instansi-instansi terkait dengan
mengajak serta masyarakat yang tergabung dalam kelompok-kelompok tertentu.
Susilo Bambang
Yudhoyono, pada masa pemerintahan beliau (2014), mencanangkan Hari Gerakan
Nasional Pelopor Keselamatan Berlalulintas. Acara tersebut melibatkan banyak
sekali masyarakat. Di tahun yang sama, kegiatan bertajuk Aksi Keselamatan Lalu
Lintas diselenggarakan di Kawasan Bundaran Hotel Indonesia.
Selain dengan melakukan kampanye, dilakukan pula
pembentukan kader-kader keselamatan lalu lintas pada kalangan pelajar dan awak
angkutan umum. Untuk kalangan pelajar, diselenggarakan acara bertajuk Pemilihan
Pelajar Pelopor Keselamatan Jalan. sedangkan untuk kalangan awak angkutan umum,
diselenggarakan Pemilihan Awak Angkutan Umum Teladan.
Penyuluhan
Berbeda dengan kampanye, penyuluhan
lebih bersifat eksklusif kepada kalangan masyarakat dengan karakteristik tertentu.
Penyuluhan merupakan proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan
yang disuluh agar terbangun proses perubahan perilaku yang merupakan perwujudan
dari pengetahuan, sikap dan keterampilan seseorang yang dapat diamati oleh
orang/pihak lain, baik secara langsung atau tidak langsung. Di dalam penyuluhan
keselamatan jalan terkandung makna adanya proses-proses:
- Proses
komunikasi persuasif oleh penyuluh
- Proses
pemberdayaan sasaran penyuluhan
- Proses
komunikasi timbal balik antara penyuluh dan sasaran penyuluhan
Dalam
menanamkan perilaku berkeselamatan bagi pengguna jalan dengan melalui
penyuluhan keselamatan jalan, ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan,
antara lain:
- Tahap
penumbuhan perhatian: mengetahui adanya gagasan/ide atau praktek baru
untuk pertama kalinya
- Tahap
penumbuhan minat: ingin mengetahui lebih banyak dan berusaha mencari
informasi lebih lanjut.
- Tahap
menilai: mampu membuat perbandingan.
- Tahap
mencoba: mencoba gagasan baru atau praktek baru.
- Tahap
menerapkan: meyakini dan menerapkan sepenuhnya secara berkelanjutan.
Untuk
membuat program penyuluhan yang tepat sasaran tentunya harus direncanakan
dengan memperhatikan berbagai aspek. Berikut adalah beberapa tahapan dalam
penyusunan program penyuluhan keselamatan yang dapat dilakukan:
- Perumusan
keadaan: penggambaran fakta berupa data dan informasi
- Penetapan tujuan: perumusan keadaan yang hendak dicapai. SMART, yaitu specific (khas); measurable (dapat diukur); actionary (dapat dikerjakan/dilakukan); realistic (realistis); dan time frame (memiliki batasan waktu untuk mencapai tujuan)
- Penetapan
masalah: perumusan faktor-faktor yang dapat menyebabkan tidak tercapainya
tujuan
- Penetapan
rencana kegiatan: merumuskan cara mencapai tujuan
·
Tingkat
kemampuan sasaran penyuluhan
·
Ketersediaan
teknologi/inovasi, sarana dan prasarana
·
Tingkat
kemampuan penyuluh
·
Situasi
lingkungan fisik, sosial dan budaya yang ada
·
Alokasi
pembiayaan
Setelah
program penyuluhan tersusun, yang harus ditentukan selanjutnya adalah materi
yang akan disampaikan dalam penyuluhan. Materi penyuluhan yang baik, setidaknya
mengandung prinsip 7C, yaitu:
Prinsip 7 C
- Credibility:
pesan dapat diyakini kebenarannya
- Contex:
berkaitan dengan masalah keselamatan di wilayahnya
- Content:
isinya memiliki arti bagi penerima pesan
- Clarity:
jelas susunan bahasa, gambar dan simbol
- Continuity
and consistency: berkelanjutan dan konsisten dalam menyampaikan pesan
- Channels:
saluran media komunikasi yang sesuai penerima
- Capability
of audience: sesuai dengan kemampuan penerima pesan
Hal
yang perlu diperhatikan berikutnya setelah materi adalah bagaimana cara
menyampaikan materi tersebut. berikut adalah beberapa metode yang dapat
dilakukan:
No
|
Metode
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
1
|
Ceramah
Penyampaian materi tanpa banyak partisipasi dalam bentuk
pertanyaan atau diskusi
|
Kelas mudah dikuasai; mudah dilaksanakan; dapat diikuti peserta
dalam jumlah besar
|
Bersifat verbal; peserta cenderung bosan; sangat tergantung pada
kemampuan penceramah
|
2
|
Demonstrasi
Memperlihatkan secara nyata tentang cara dan/atau hasil terkait
sesuatu hal
|
Pemahaman peserta mengenai materi lebih dalam
|
Memakan waktu lama; sumber daya yang dibutuhkan relatif besar
|
3
|
Kursus/Pelatihan
Proses belajar mengajar yang diselenggarakan secara sistematis
dan dalam jangka waktu tertentu
|
Efektif untuk mengajarkan pengetahuan dan keterampilan secara
mendalam dan sistematis; alumni dapat dipakai sebagai kader bagi kelompoknya
|
Relatif mahal serta memerlukan persiapan dan pelaksanaan yang
cermat; kurangnya sarana dan alat bantu pengajaran sering mengganggu
tercapainya tujuan; menjangkau relatif sedikit peserta
|
4
|
Pameran
Usaha memperlihatkan atau mempertunjukkan model, contoh, barang,
peta, grafik, gambar, poster, benda hidup dan sebagainya secara sistematis
pada suatu tempat tertentu
|
Jangkauan sasaran lebih luas; mempunyai efek publisitas
|
Memerlukan banyak persiapan dan biaya; harus berganti tema; tema
tertentu; memerlukan penjaga yang benar-benar menguasai masalah
|
5
|
Pemberian Penghargaan
Kegiatan sebagai tanda ucapan terima kasih/penghargaan kepada
individu/instansi atas jasa-jasa/prestasinya khususnya dalam kurun waktu
tertentu.
|
Merangsang peserta untuk meningkatkan prestasi; mengefektifkan
kegiatan; memberikan pengaruh yang luas dan melibatkan lembaga/badan lain
|
Membutuhkan biaya tambahan pelaksanaan; hanya melibatkan
beberapa orang peserta
|
6
|
Pemutaran Film
Metode penyuluhan dengan menggunakan alat film yang bersifat
visual dan massal, serta menggambarkan proses sesuatu kegiatan.
|
Lebih menarik; sekaligus sebagai hiburan; jangkauannya lebih
luas
|
Tidak terdapat komunikasi dua arah; biaya tinggi
|
7
|
Penempelan Poster
Metode penyuluhan yang menggunakan gambar dan sedikit kata-kata
yang dicetak pada sehelai kertas/bahan lain yang berukuran tidak kurang dari
45 cm x 60 cm, dan ditempelkan pada tempat-tempat yang sering dilalui orang
atau yang sering digunakan sebagai tempat orang berkumpul
|
Jangkauan sasaran lebih luas
|
Pesan kurang lengkap; bila dibuat dari kertas akan mudah rusak,
sedangkan bila dibuat dari bahan tahan lama biayanya mahal
|
8
|
Penyebaran brosur, leaflet, & majalah
Menggunakan brosur, folder, leaflet dan majalah yang dibagikan
kepada masyarakat pada saat tertentu.
|
Materi lebih lengkap dan jelas serta lebih khusus pada materi
tertentu; dapat melengkapi metode penyuluhan yang lain; dapat memberikan
kesempatan pihak lain untuk berpartisipasi (khusus untuk majalah).
|
Bahasa harus menyesuaikan dengan bahasa komunikasi kelompok
sasaran; kontinuitasnya tidak dapat terjamin terutama faktor judul, materi,
biaya dan keterpaduan dengan metode lainnya
|
Dari 8 metode yang
telah dijelaskan di atas, dapat diketahui adanya kebutuhan akan media yang akan
digunakan. Berikut alah beberapa klasifikasi media beserta kelebihan dan
kekurangannya.
No
|
Bentuk
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
1
|
Media Tercetak
Foto,
poster, leaflet, diagram,grafik, brosur, majalah, buku
|
Relatif
tahan lama, dapat dibaca berulang-ulang, dapat digunakan sesuai kecepatan
belajar masing-masing orang, mudah dibawa
|
Proses
penyampaian informasi sampai pencetakan butuh waktu relatif lama, sukar
menampilkan gerak, membutuhkan tingkat literasi yang memadai, cenderung
membosankan bila padat dan panjang
|
2
|
Media Audio
Kaset
CD, DVD, MP3, MP4 audio
|
Informasi
dikemas sudah tetap, terpatri dan tetap sama jika direproduksi, produksi dan
reproduksinya tergolong ekonomis dan mudah didistribusikan
|
Bila
terlalu lama akan membosankan, perbaikan atau merevisi harus memproduksi
master baru
|
3
|
Media Audio Visual
Film,
iklan televisi, presentasi interaktif
|
Dapat
memberikan gambaran yang lebih konkrit, baik dari unsur gambar maupun
geraknya, lebih atraktif dan komunikatif
|
Biaya
produksi relatif mahal, produksi memerlukan waktu
|
4
|
Obyek
fisik/benda nyata
Benda
sesungguhnya, model, maket, simulasi
|
Dapat
menunjukkan lingkungan belajar yang amat mirip dengan lingkungan belajar yang
sebenarnya, memberikan simulasi terhadap banyak indera, dapat digunakan
sebagai liatihan kerja, latihan menggunakan alat bantu dan atau simulasi
|
Relatif
mahal
|
5
|
Media
Luar Ruangan
Papan
reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi layar lebar
|
lebih
mudah dipahami, lebih menarik, sebagai informasi umum dan hiburan, bertatap
muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajian dapat dikendalikan
dan jangkauannya relatif besar
|
Biaya
lebih tinggi dan proses pembuatannya lebih rumit
|
Dengan pemilihan materi, metode, dan media yang tepat, program penyuluhan dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan kegiatan yang efektif. Efektivitas program penyuluhan dapat dilihat pada ada atau tidaknya perubahan pada tiga indikator, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengukuran ketiga indikator tersebut sebelum (pre test) dan sesudah (post test) dilakukan kegiatan penyuluhan keselamatan lalu lintas.