Keselamatan meliputi
semua aspek kegiatan manusia. Apabila satu kegiatan tidak terlaksana secara
selamat atau terjadi kecelakaan, baik saat berkendara, bekerja, atau aktivitas
lainnya, maka akan menghambat kegiatan tersebut, sehingga keselamatan menjadi
kebutuhan setiap manusia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mencegah
diri kita terhindar dari kecelakaan.
Sedikit berbagi pengalaman
ketika saya bekerja untuk PT Pamapersada Nusantara, salah satu kontraktor
pertambangan batubara yang terkenal dengan standar keselamatan yang tinggi.
Setiap orang yang bekerja di perusahaan tersebut dikenalkan dan harus
mengamalkan 4 Langkah Keselamatan dalam melakukan setiap pekerjaan, terutama
para operator alat berat dan driver truk produksi yang bekerja
mengangkut material dari tambang ke stock pile.
Lalu, apa sajakah 4 Langkah
Keselamatan itu?
Langkah ke-1: Apakah
ada situasi yang berbahaya?
Ketika akan memulai satu
pekerjaan, penting untuk mengetahui situasi di sekitar kita agar dapat
mengantisipasi situasi berbahaya yang berpotensi menyebabkan kecelakaan. Contoh
situasi yang membahayakan antara lain: cuaca buruk, turunan atau tanjakan
licin, jalan rusak, dan lainnya.
Langkah ke-2: Apakah
ada peralatan/perlengkapan dalam keadaan yang membahayakan?
Setelah situasi dipastikan
aman, selanjutnya periksa kondisi peralatan/perlengkapan kerja atau pada
kendaraan dari kondisi yang tidak normal atau terjadi kerusakan sebelum
beroperasi karena kerusakan komponen kendaraan merupakan salah satu penyebab
kecelakaan. Oleh karena itu, penting bagi seorang operator/pengemudi melakukan
pengecakan kendaraan sebelum beroperasi, terutama pada komponen-komponen yang
berfungsi sebagai kontrol kendaraan seperti sistem rem, kemudi, ban, dan
lainnya.
Langkah ke-3: Apakah
ada orang yang melakukan sesuatu yang membahayakan?
Pastikan area kerja kita
terbebas dari orang yang melakukan kegiatan yang berbahaya. Contoh, saat akan
mengemudikan kendaraan, lihat di depan, samping, dan belakang kendaraan apakah
ada orang yang berada di tempat yang akan dilewati, sehingga tidak terjadi
kasus kendaraan melindas anak-anak. Di pertambangan, kendaraan yang digunakan
berukuran ekstra besar dengan sudut blind spot yang besar pula, operator
atau pengemudi harus akan sulit untuk memastikan apakah ada rekannya yang masih
berada di dekat kendaraannya. Oleh karena itu, untuk menginformasikan orang di sekitar kendaraan bahwa kendaraan
akan bergerak, operator/pengemudi diwajibkan memberi isyarat dengan membunyikan
klakson 1 kali saat akan menghidupkan mesin, saat akan bergerak maju
membunyikan klakson 2 kali, dan saat akan bergerak mundur membunyikan klakson 3
kali sehingga orang di sekitar kendaraan dapat segera menjauh dari kendaraan.
Langkah ke-4: Apa yang dapat saya lakukan untuk memperbaikinya?
Setelah semua kondisi
berbahaya diketahui, maka selanjutnya adalah melakukan langkah perbaikan.
Apabila kondisi berbahaya tersebut dapat diatasi sendiri, maka segera lakukan
perbaikan, namun apabila tidak memiliki kemampuan untuk melakukan perbaikan,
maka segera informasikan kepada pihak yang berkompeten atau memiliki kewenangan
untuk mengatasi hal tersebut. Contoh, ketika ada batang pohon tumbang yang
melintang di jalan sehingga kendaraan tidak bisa lewat, apabila batang pohon
tersebut kecil dan kita mampu menyingkirkannya dari jalan, segera singkirkan.
Namun, apabila pohon yang tumbang itu besar, segera informasikan kepada pihak
yang berkompeten dan bertanggung jawab untuk hal tersebut agar pohon tumbang
tersebut segera disingkirkan.
Itulah 4 langkah keselamatan
yang diterapkan di pertambangan. Walaupun diterapkan ditambang, tetapi 4
langkah keselamatan tersebut juga relevan untuk diterapkan dalam aktivitas kita
sehari-hari, terutama saat akan berkendara sehingga potensi kecelakaan dapat
diantisipasi sedini mungkin.
“Periksa kondisi sekitar
Anda sebelum, saat, dan sesudah berkendara untuk memastikan keselamatan Anda
dan kendaraan Anda!”