Minggu, 02 Agustus 2015

4 Langkah Keselamatan



    Keselamatan meliputi semua aspek kegiatan manusia. Apabila satu kegiatan tidak terlaksana secara selamat atau terjadi kecelakaan, baik saat berkendara, bekerja, atau aktivitas lainnya, maka akan menghambat kegiatan tersebut, sehingga keselamatan menjadi kebutuhan setiap manusia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mencegah diri kita terhindar dari kecelakaan.


    Sedikit berbagi pengalaman ketika saya bekerja untuk PT Pamapersada Nusantara, salah satu kontraktor pertambangan batubara yang terkenal dengan standar keselamatan yang tinggi. Setiap orang yang bekerja di perusahaan tersebut dikenalkan dan harus mengamalkan 4 Langkah Keselamatan dalam melakukan setiap pekerjaan, terutama para operator alat berat dan driver truk produksi yang bekerja mengangkut material dari tambang ke stock pile.

Lalu, apa sajakah 4 Langkah Keselamatan itu?

Langkah ke-1: Apakah ada situasi yang berbahaya?
Ketika akan memulai satu pekerjaan, penting untuk mengetahui situasi di sekitar kita agar dapat mengantisipasi situasi berbahaya yang berpotensi menyebabkan kecelakaan. Contoh situasi yang membahayakan antara lain: cuaca buruk, turunan atau tanjakan licin, jalan rusak, dan lainnya. 

Langkah ke-2: Apakah ada peralatan/perlengkapan dalam keadaan yang membahayakan?
Setelah situasi dipastikan aman, selanjutnya periksa kondisi peralatan/perlengkapan kerja atau pada kendaraan dari kondisi yang tidak normal atau terjadi kerusakan sebelum beroperasi karena kerusakan komponen kendaraan merupakan salah satu penyebab kecelakaan. Oleh karena itu, penting bagi seorang operator/pengemudi melakukan pengecakan kendaraan sebelum beroperasi, terutama pada komponen-komponen yang berfungsi sebagai kontrol kendaraan seperti sistem rem, kemudi, ban, dan lainnya.

Langkah ke-3: Apakah ada orang yang melakukan sesuatu yang membahayakan?
Pastikan area kerja kita terbebas dari orang yang melakukan kegiatan yang berbahaya. Contoh, saat akan mengemudikan kendaraan, lihat di depan, samping, dan belakang kendaraan apakah ada orang yang berada di tempat yang akan dilewati, sehingga tidak terjadi kasus kendaraan melindas anak-anak. Di pertambangan, kendaraan yang digunakan berukuran ekstra besar dengan sudut blind spot yang besar pula, operator atau pengemudi harus akan sulit untuk memastikan apakah ada rekannya yang masih berada di dekat kendaraannya. Oleh karena itu, untuk menginformasikan  orang di sekitar kendaraan bahwa kendaraan akan bergerak, operator/pengemudi diwajibkan memberi isyarat dengan membunyikan klakson 1 kali saat akan menghidupkan mesin, saat akan bergerak maju membunyikan klakson 2 kali, dan saat akan bergerak mundur membunyikan klakson 3 kali sehingga orang di sekitar kendaraan dapat segera menjauh dari kendaraan.

Langkah ke-4: Apa yang dapat saya lakukan untuk memperbaikinya?
Setelah semua kondisi berbahaya diketahui, maka selanjutnya adalah melakukan langkah perbaikan. Apabila kondisi berbahaya tersebut dapat diatasi sendiri, maka segera lakukan perbaikan, namun apabila tidak memiliki kemampuan untuk melakukan perbaikan, maka segera informasikan kepada pihak yang berkompeten atau memiliki kewenangan untuk mengatasi hal tersebut. Contoh, ketika ada batang pohon tumbang yang melintang di jalan sehingga kendaraan tidak bisa lewat, apabila batang pohon tersebut kecil dan kita mampu menyingkirkannya dari jalan, segera singkirkan. Namun, apabila pohon yang tumbang itu besar, segera informasikan kepada pihak yang berkompeten dan bertanggung jawab untuk hal tersebut agar pohon tumbang tersebut segera disingkirkan.

    Itulah 4 langkah keselamatan yang diterapkan di pertambangan. Walaupun diterapkan ditambang, tetapi 4 langkah keselamatan tersebut juga relevan untuk diterapkan dalam aktivitas kita sehari-hari, terutama saat akan berkendara sehingga potensi kecelakaan dapat diantisipasi sedini mungkin.
“Periksa kondisi sekitar Anda sebelum, saat, dan sesudah berkendara untuk memastikan keselamatan Anda dan kendaraan Anda!”